Monday, July 11, 2011

SP (Semester Perbaikan)


Sisa ketoprak tinggal potongan satu lontong, langsung kusudahi, teman disamping, saya ucapkan pamit, ada yang harus saya kerjakan pada jam 13.00 wib. Ponsel saya menunjukkan 13.05 wib, terlambat lima menit kataku.

Lepas makan siang, berlanjut menuju Fakultas untuk menghadiri kuliah perbaikan, biasa orang menyebutnya SP (semester pendek), telat lima menit ditambah perjalanan menuju kelas, kira-kira bertambah 10 menit keterlambatan saya dari yang seharusnya menghadiri perkuliahan pukul 13.00 wib.

Kuliah tambahan diluar jadwal perkuliahan, biasa orang menyebutnya semester pendek (SP), namun bagi saya SP bukan semester pendek lebih utama berarti; semester perbaikan. Sama-sama berwalan huruf S dan P, namun beda kata dan makna. Semester perbaikan, substansi yang sebenarnya ialah perbaikan nilai bukan karena jadwal perkuliahan yang pendek lantas dikatakan semester pendek, hal ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang nilainya dianggap kurang atau tidak memuaskan yang biasanya dilakukan selama tiga minggu dan 12 kali pertemuan. Karena pendeknya pertemuan kuliah, mahasiswa menyebutnya semester pendek, padahal arti menurut substansinya ialah semester perbaikan.

Perkuliahan yang saya ikuti Bahasa Inggris II, nilai C yang saya dapatkan di mata kuliah tersebut. Dalam persyaratan akademik, mahasiswa minimal mendapatkan nilai B untuk mata kuliah Bahasa Arab 1, 2 dan Inggris 1,2. Ketika tidak memenuhi persyaratan maka yang harus dilakukan ialah mengulang atau mengikuti ujian Test of English Foreign Language - (Toefl) dan Test of Arabic Foreign Language (Toafl)-khusus UIN Jakarta-dengan mencapai nilai passinggrade tertentu yang ditetapkan sebagai pra syarat kelulusan termasuk sertifikat Qiraat.

Dosen yang menagajar Bahasa Inggris masih muda, angkatan 2002 lulusan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta dan mendapatkan gelar Master di UNJ dengan konsentrasi yang sama yaitu Sastra Inggris, september tahun kemarin.

Awalnya perjumpaan kelas dimulai dengan perkenalan yang dilakukan olehnnya, cerita dari awal karir perkuliahan, gelar, asal, tempat tanggil dan hal-hal yang terkait dengan CV (Cuuriculum Vitae). Usai memperkenalkan diri beliau langsung bertanya, “ada yang mau ditanyakan”. Ada yang celetuk-mahasiswa yang duduk dibelakang, “status bu”? tertawa satu kelas. Mereka bertanya seperti itu karena dosennya masih muda. Sayangnya beliau tidak mau menjawab.

Usai perkenalan, beliau menyuruh mahasiswa yang menceritakan asal-muasalnya sambil ditulis dilembar kertas tentang nama, alamat, tahun kelahiran dan motivasi mengikuti SP, apa untuk perbaikan nilai? atau mau memperdalam materi?. Jangan-jangan hanya untuk berkenalan dengan dosennya?. Yang terakhir bukan menajdi suatu alasan.

Perkenalan yang lucu, semuanya ditanya, saya ditunjuk pertama, berlanjut kesamping saya dan seterusnya bergilir. Ada yang kelahiran tahun 1987, ada yang semester 10 yang antara muka dan umur tidak akur, berumur muda tapi tampangnya boros, masih ngulang bahasa inggris pula, sungguh geli mendengarnya. Bahkan ada yang dengan narsis dan tampang polos dengan rambut yang berkucir dibelakangnya berucap, “perkenalkan nama saya John Iskandar, kelahiran ujung berung tahun 1988, semester delapan, ngekos di Semanggi II asli Palembang”. Cukup formal terasa, apalagi ada kata ”perkenalkan nama saya” seolah-olah narsis, tertawa dalam hatiku.

Berlanjut membahas kontrak perkuliahan, pertemuan yang dilakukan selama 12 kali, selama tiga minggu dari hari senin-kamis dan dosen memberikan silabus perkuliahan kepada mahasiswa.

Saya pikir perkuliahan hari ini hanya untuk perkenalan satu sama lain saja, tapi langsung berselusur membahas materi 16 tenses, menjelaskan masalah waktu (time) dan kejadian (event) dalam tensis, rumus-rumus dalam tenses seperti simple present continous serta memberikan contoh berupa sentence beserta berbagai macam kalimat positif, negatif dan interogatif.

Penjelasan yang diberikan lumayan rumit, karena saya sudah belajar mengenai itu dan lumayan masih ingat meski perlu dilakukan pengulangan kembali (Brush Up). Tidak begitu fokus saya memperhatikan uraiannya, daripada saya membuang waktu dan melamun dalam kelas serta takut dinilai dosen karena saya tidak memperhatikan beliau, lebih baik saya mencorat-coret kertas dan menulis kejadian-kejadian selama hari ini dan pastinya dosen menganggap saya sedang menulis tentang materi yang ada di papan tulis.



Salam damai dari kalbu...

1 comments:

Fillia Rizki Sagita said...

Biaya smstr pendek brp an per sks nya?

Post a Comment