Angka itu beberapa waktu belakangan berubah, di suatu hari naik dengan drastis, terkadang di hari berikutnya stagnan (tak berubah), angka itu terlihat, ketika meninjau blog saya dalam rubrik gadget atau widget berupa statistik pengunjung.
Kelihatannya menarik untuk melihat isi dalam blog, ada bagian-bagian tertentu dalam blog yang satu sama lain ada fungsinya, statistik untuk melihat pengunjung, ada jenis tertentu untuk melihat kategori esai atau tulisan. Bermacam jenis ini memberikan arti terendiri bagi pecinta blog.
Blog bagi saya ialah media untuk menuangkan informasi, bisa berupa tulisan, gambar, video apapun bentuknya. Prosesnya macam-macam, saya contohkan dalam rubrik menulis, menulis bisa langsung dalam blog, atau tulis dulu dalam komputer setelah disunting baru di posting ke blognya. Bermacam cara digunakan untuk itu.
Menjadikan blog untuk mencantumkan informasi sangat menarik untuk dikembangkan, hal itu sebagai bentuk berbagi pengetahuan satu sama lain. Kita bisa melakukan apa saja dalam blog, untuk dijadikan tempat curhat bisa, bisnis dan lain sebagainya. Perkembangan zaman membuat kita bisa melakukan apa saja dalam blog. adu bacot dalam salah satu blog lah, menulis diary, mendownload atau ada juga yang membuat cerita yang selanjutnya dikumpulkan untuk dijadikan novel atau buku, terserah apapun yang kalian lakukan.
Sejarah
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Jorn Barger tepatnya pada bulan Desember 1998. Dia menggunakan weblog untuk memberikan nama kepada kelompok orang yang mempunyai website pribadi dan selalu meng-update website-nya tersebut, baik itu berita, link ke website lain, curhatan, tutorial dan lainnya. Dan disertai komentar-komentar dari tulisannya tersebut. Pada awalnya blog hanyalah catatan perjalanan seseorang yang di publish di internet.
Sementara Sementara Roger Yim, seorang kolumnis San Francisco Gate pada artikelnya di Februari 2001, menuliskan bahwa sebuah Blog adalah persilangan antara diary seseorang dan daftar link di Internet. Sedang Scott Rosenberg dalam kolomnya di majalah online Salon pada May 1999 menyimpulkan bahwa Blog berada pada batasan website yang lebih bernyawa daripada sekedar kumpulan link tapi kurang instrospektif dari sekedar sebuah diary yang disimpan di internet. Intinya Blog itu adalah website yang bersifat persolan, yang memuat opini pesonal dan hal-hal lain yang merupakan aktualisasi diri pembuatnya secara personal yang ingin ia kabarkan pada komunitas global dunia. Meskipun personal, isinya bisa dinikmati siapa saja darimana saja dan kapan saja. [1]
Kalau melihat sejarah blog di atas, blog digunakan hanya sebagai wadah tertentu saja, contohnya sebagai media tulis atau tuker link. Mengingat perkembangan zaman yang cepat, blog bisa digunakan untuk menyediakan apa saja yang berhubungan dengan pemberian informasi. Ada blog yang digunakan sebagai tempat untuk menulis, mendownload segala sesuatu dan semacamnya, inti dari pemahaman blog yang saya terima ialah bahwa blog sebagai penyedia informasi, apapun informasi itu bentuknya.
Jenis Blog
Jenis-jenis blog sangat beragam, di bidang politik, kesehatan, ekonomi, atau yang lainnya. Jenis tersebut dipetakan untuk mempermudah akses informasi. Berikut jenis-jenis blog:
- Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye).
- Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman.
- Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.
- Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll.
- Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog).
- Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling.
- Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.
- Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws).
- Blog media: Berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa; biasanya hanya untuk koran atau jaringan televisi
- Blog agama: Membahas tentang agama
- Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru.
- Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu.
- Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website.
- Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka
- Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing
- Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog) [2]
Manfaat
Berbagai manfaat dapat kita ambil dari blog. Pertama, sebagai tempat menulis akan sesuatu hal, contohnya diary, cerita-cerita entah itu nyata atau fiksi, bahkan dalam perkembangannya blog difungsikkan sebagai karya tulis-menulis untuk dikemudian hari diunduh dalam bentuk novel atau buku, banyak para penulis “dilahirkan” dari rahim blog.
Kedua, sebagai binis. Melihat para bloger yang sudah mahir, mereka banyak mendapatkan pendapatan dari blog ini, sederhananya semakin blog itu dikunjungi oleh banyak orang semakin tertariklah sponsor untuk mencantumkan merk dagangnya. Hal itu bisa menjadi “lapangan pekerjaan” lapangan pekerjaan untuk mendapatkan keuntungan.
Ketiga, media penyedia informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak, sebagai tempat download, contohnya, rujukan bahan referensi bagi mahasiswa untuk tugas kuliah, skripsi atau penyedia paling awal mendapatkan film terbaru yang belum diputar di bioskop.
Keempat, sebagai hobi bukan profesi. Saking kecintaannya terhadap blog, satu hari saja tidak berkunjung ke blog, bagai sayur tanpa garam.
Proses Penyaringan
Dalam kaitannya tentang kebenaran suatu informasi yang berasal dari internet khususnya blog, pembaca harus cermat dalam memahami isi dari sebuah blog, hal itu digunakan untuk mencari argumen yang ilmiah dan logis, telaah kritis harus digunakan ketika para pembaca menggunakan blog itu sebagai referensi. Contohnya ketika mahasiswa dalam memenuhi tugas kuliahnya, harus bisa menelaah lebih jauh apakah bahan yang diambil argumennya dapat dipertanggung jawabkan, ilmiah atau tidak. Hal ini digunakan agar informasi yang didapat bukan informasi yang sifatnya sempalan. Tapi juga ilmiah. Banyak blog-kalau kita temukan-yang hanya sebagai curhatan pribadi dari seseorang, oleh karena itu ada berbagai persyaratan yang diambil ketika kita ingin melihat informasi yang didapatkan. Ilmiah, sesuai fakta , atau tidak.
Untuk mengetahui benar atau tidaknya sebuah argumen atau informasi, perlunya beberapa langkah pengujian. Menurut Goris Keraf, tahapan yang harus dilakukan ialah: observasi, kesaksian, dan autoritas. [3]
Pertama, observasi atau peninjauan langsung ke tempat kejadian perkara. Misalkan ada seseorang yang mengatakan bahwa ada pohon jatuh di dalam kampus karena tersambar petir. Kita jangan langsung percaya dengan semua itu, memang ada pohon jatuh di dalam kampus, tapi apakah tersambar petir? atau ditebang oleh pihak kampus?. Begitulah observasi, mengecek langsung ke tempat kejadian.
Kedua, Kesaksian. Kesaksian yang dimaksudkan ialah melacak sumber informasi dari orang yang pernah mengalami peristiwa tersebut. Contohnya, terjadi pemotongan uang beasiswa dari Departemen Agama (DEPAG) untuk mahasiswa berprestasi yang dilakukan oleh pejabat kampus, kesaksian yang diambil ialah mencoba bertanya kepada pihak-pihak yang mengalami kejadian itu untuk dijadikan saksi, bisa kita mintai keterangan dari si penerima beasiswa, pejabat kampus yang diduga memotong beasiswa dan dari DEPAG nya. Kesaksian ini bukan hanya berupa ucapan yang timbul dari seseorang yang mengalami suatu peristiwa saja, namun dapat berupa dokumen, arsip yang bisa dijadikan sebuah fakta bukti yang autentik.
Cara Ketiga yang dapat dipergunakan untuk menguji fakta dalam usaha menyusun evidensi atau bukti adalah meminta pendapat dari suatu autoritas, yakni pendapat dari seorang ahli, atau mereka yang telah menyelidiki fakta-fakta itu dengan cermat, memperhatikan semua kesaksian, menilai semua fakta kemudian memberikan pendapat mereka sesuai dengan keahlian mereka dalam bidang itu.[4]
Begitulah dunia blog, kita bisa menciptakan, mendapatkan sesuatu akan kehadirannya, namun sebagai media informasi yang terbuka blog juga bisa disalah gunakan oleh para penggunanya. Dengan memposting argumen-argumen yang sembarangan tanpa sesuai dengan fakta dan realita. Untuk itu, ketika kita mencari sumber referensi ilmiah terutama mahasiswa dalam mencari bahan untuk tugas atau semacamnya perlu dilakukan kaidah-kaidah tertentu agar bahan yang diambil bukan data yang sembarangan. Oleh karena itu, untuk menguji sumber data perlu dilakukan tahapan-tahapan tertentu yang saya sudah jelaskan di atas.
Semoga apa yang saya tulispun bisa diuji dengan baik data-datanya. Segala upaya saya lakukan agar tulisan saya ini dapat diuji sumber-sumbernya. Kesempurnaan milik Tuhan, manusia hanya berusaha untuk mendekati sempurna.
Salam damai dari kalbu...
Sumber :
1. Hakimtea.com
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Blog
3. Keraf, Gorys, Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia, 1997.
4. (Ibid)
0 comments:
Post a Comment