Wednesday, July 6, 2011

Lubang-lubang Kecil dalam Satu Bulatan Penuh


Ponsel saya bergetar, tanpa suara, dan getarannya sebentar. Tanda pesan masuk dari seorang teman, kesimpulannya begini: “apa kabar ki, ayo kita makan bakso atom, sambil ngobrol-ngobrol”. tak lama berselang, kuterima tawaran itu, bersama kawan yang mendampingiku, bertemu di tempat yang dituju,. alhamdulillah, “malam ini saya makan bakso gratis”, ucapku.

Hujan yang deras tidak membuat kami-saya dan seorang kawan- untuk menerima tawaran makan bakso dengan senior kami, selasa malam, 5 juli 2011. Baksonya memang enak, banyak berbagai ragamnya. Ada bakso sapi, bakso urat, tahu, keju, apalagi itu gratis, sempurna kelezatannya.

Kejadian ini saya berkeinginan berbagi pemahaman mengenai bakso, dari proses pembuatan, jenis-jenisnya sampai masalah efek samping. Saya akan mengupasnya satu persatu.

Bakso, bulatan yang penuh isi, lubang-lubang kecil dalam satu bulatan penuh diakibatkan proses perebusan dan pemanasan. Campuran berbagai bahan pokok, pembantu dan ramuan penyedap rasa membuatnya berbeda dengan makanan yang lainnya. Aroma dan rasa tergabung dalam senyawa lewat proses yang berkesinambungan.

Dalam pemahaman saya, bahan utamanya bukan hanya dari daging sapi. dalam perkembangannya, bakso banyak dibuat dari bahan-bahan lain, ada dari ikan, udang dan ayam. bahan utama itu tidak secara utuh terwujud dengan sendirinya, ada bahan lain yang perlu ditambah untuk proses selanjutnya. bahan pembantu itu antara lain: bihun, sawi, mie, kerupuk dan semacamnya. Sebagai penyempurna rasa ada bahan penyedap seperti mecin, garam, kecap, bakso, seledri, sambal. Bahan penyempurna atau penyedap untuk bakso disajikan setelah bakso terbentuk dan dicampurkan ke dalam wadah atau mangkuk.

Cara membuat bakso sendiri dimulai dengan membuat adonan, daging atau bahan utama lainnya dipotong kecil-kecil, dicincang atau diblender sehingga adonan itu terkumpul secara tercecer. Kemudian, daging yang tercecer mulai dibentuk secara bulat, bulatan bakso itu dicampur dengan bahan pembantu seperti contoh di atas. Hal demikian ini untuk menambah ciri khas dari bakso tersebut. Rasakan kenikmatannya ketika ditambah bahan penyedap.

Dari Proses giling atau cincang daging sehalus mungkin yang kemudian dilakukan proses selanjutnya, membuat adonan yang sudah dibentuk langsung direbus untuk menambah perekat lubang-lubang bakso semakin kecil, sehingga lubang-lubang kecil dalam satu bulatan penuh itu semakin padat menggumpal. Dari rangkaian proses pembuatan bakso, bisa ditarik pemahaman bahwa, bakso dikatakan bakso ikan, daging, udang, ayam tergantung bahan utamanya, ketika bahan utamanya ayam, maka dikatakan jenis bakso ayam, begitupun seterusnya.

Proses Perawatan

Walaupun tanpa pengawet, bakso dapat bertahan kurang lebih satu bulan. Bila ingin menyimpan bakso, perhatikan beberapa hal berikut :

Jika disimpan dalam lemari es (chiller), sebaiknya taruh bakso dalam wadah tertutup atau kantong plastik. bakso tahan disimpan lima hari dalam bentuk bulatan mentah. jika disimpan dalam freezer, taruh dalam kotak plastik atau kantong plastik tebal, tutup rapat agar tetap terjaga keberadaannya.

Lebih baik lagi jika bakso ditaruh dalam wadah kedap udara, tahan disimpan selama satu bulan atau lebih. Sebelum diolah menjadi hidangan, cuci lebih dulu bakso dalam air hangat.

Efek Samping

Terlalu banyak makan bakso bisa menimbulkan bahaya usus, merujuk pada penelitiaan saya sebagai penikmat bakso, bahwa bakso dapat membuat perut kita berbahaya jika dikonsumsi setiap hari, disamping itu pula kantong kita cepat kosong. Hehe

Serasa nikmat ketika bakso dibarengi dengan minuman yang dingin, makan bersama bersama teman-teman, serasa ada sesuatu yang membuat suasana menjadi hangat. Karena bakso bukan jenis makanan pokok, tapi makanan pengiring kita untuk sesekali waktu saja.

Sumber:

http://cara-membuat-bakso.blogspot.com/

http://cara-membuat-bakso.blogspot.com/2008/04/cara-membuat-bakso-sendiri.html

0 comments:

Post a Comment