Thursday, June 30, 2011

Vademekum


Vademekum, terjemahan bebasnya berarti buku pegangan, buku saku yang praktis untuk bisa digunakan dalam kondisi dan situasi apapun. Disini saya akan bercerita perihal buku tentnang jurnalistik. Berjudul Vademekum Wartawan, karya cipta Parakitri T. Simbolon, diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).

Beliau ialah wartawan senior Kompas, buku yang dikemas secara sederhana, apik yang diselingi gambar memikat khas komikus membuat buku ini bermanfaat. Halamannya tak begitu padat namun esensi yang dicatat sangat luas. Point-pointnya juga bisa dipahami secara sederhana.

Dalam isi bukunya beliau menjelaskan cara-cara bagaimana untuk menggeluti, menjadi seorang jurnalis yang baik atau sejenisnya. Terkandung di dalamnya berupa metode-metode panduan untuk pembaca dalam mengenal kaidah jurnalistik, dimulai dengan tahapan tertentu yang menguraikan secara rinci dan ringan empat masalah reportase dasar; (1) syarat utama reporter, (2) apakah berita, (3) proses pencarian berita, dan (4) tekhnik berita.

Penulis dalam bukunya memuturkan banyak cerita menarik berdasarkan pengalamannya menjadi wartawan Kompas. Buku yang bersumber dari catatan kecil sewaktu beliau memberikan materi bahan latihan kewartawanan.

Pembaca juga disuguhkan relung-relung berita yang menarik, dengan dijelaskannya Vitalitas sebagai wartawan, dan mengolah jalannya cerita dalam unsur-unsur berita yaitu sahabat setia 5W+1H, serta bagaimana sebuah berita menjadi bernilai dengan menentukan sudut berita yang cocok dan terakhir beliau memberikan pelajaran enambelas tekhnik lead yang bertujuan untuk menjadi penulis berita yang profesional.

Isinya yang ringkas dan rinci membuat buku ini cocok untuk para calon wartawan, wartawan pemula atau yang sudah bangkotan, ujarnya. Buku ini juga baik sebagai rujukan penggiat media komunikasi atau juga penulis umum.

Saya mendapatkan buku ini tak percuma halangannya, susahnya minta ampun. Namun setelah pencarian yang terus-menerus akhirnya didapati juga, di samping kampus saya ternyata. Semisalkan ada waktu saya akan mencoba untuk membedahnya dari bagian-perbagian dalam buku ini dengan menggunakan cerita bersambung. So, jangan lewatkan tulisan-tulisan saya berikutnya. Salam damai dari kalbu...

0 comments:

Post a Comment