Thursday, February 2, 2012

Miss

Ini hari milik siapa?
Wajah cerah terselip muka merah.
Hanya nila setitik suara-suara keras terasa hingar, anginpun tak rela ada yg diperlakukan begitu.
Suara-suara itu suara marah!

... Aku coba untuk merdeka
Keinginan sedari dulu kian terbuka
Hanya butuh kunci, yah. Tapi serasa sulit.

 
Lalu aku mencari tukang kunci
Di trotoar-trotoar penuh debu dengan altar yg jorok, lubang altar yg melingkar lebar
Tak satupun berada disitu.
Aku pupus, kalah dalam pencarian.

 
Kaki-kakiku menapaki
Akal abstraksiku ikut-ikut berpikir
Ada pohon aku meneduh, alhamdulillah dingin terasa di hati.
Aku hayati, sebenarnya kunci itu ada pada diri sendiri. Di diriku, itu milikku.

 
Semenjak itu, wajahku yg merah luput dari cermin utuhku.
Yang marah tadi mulai redam.
Kini aku bangkit. Dan tak ada lagi dibangun tidurku ada air mata.
Hanya ada rasa gembira dan senyum saat lekas bangun.
Aku cari, kuingat, aku ingat.
Bahwa yg selama ini baru terasa, dan gelisah melanda adalah ditinggal pergi lelaki.

 
Kasih, jangan pergi.
Aku rindu, kita kembali seperti dulu

0 comments:

Post a Comment