Pertemuan mempunyai arti adanya suatu pihak dan pihak lain bertemu, kegiatan yang dilakukan dalam setiap pertemuan tergantung momen yang didapat. Ambil contoh hari sabtu kemarin. Pertemuan anggota KOPMA (Koperasi Mahasiswa) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan para senior atau alumni-yang sudah mendahului kita dalam beratnya belajar dikampus ini, membicarakan seputar KOPMA, pribadi antar orang yang dikumpulkan lewat acara Pelantikan Staff Anggota dan Dialog Anggota KOPMA serta Buka Puasa Bersama.
Momen tersebut disamping membahas masalah KOPMA-kekinian-juga terdapat obrolan antar lintas generasi yang dipandu oleh pengurus KOPMA. Yang didapat dalam acara tersebut bukan hanya obrolan sepintas yang lalu lalang sehingga sehabis acara hanya tinggal bekasnya saja, bukan itu. Tapi dalam sebuah pertemuan itu adanya obrolan yang selanjutanya dapat ditindak lanjuti oleh orang-orang yang ada di dalamnya, khususnya pengurus KOPMA sekarang. Perihal masalah laptop, pengkaderan, usaha dan sebagainya.
Kongkow ini menandakan arti fungsi pertalian hubungan antar manusia yang dipertemukan oleh waktu, Ramadhan ialah waktunya. Wejangan senior lebih kita terima sebagai pesan penting yang patut diapresiasi, menandakan masih adanya kepedulian akan institusi ini.
Berbagi pengalaman dengan mereka membuat isi otak kita bertambah, karena saya yakin mereka semua berpengalaman dalam hal apapun, disamping lebih dulu lahir dari kita, mereka juga punya andil kepada KOPMA, semasa kuliah atau ketika menjadi anggota dulu.
Disamping pelantikan staf anggota dan dialog anggota KOPMA serta buka puasa bersama, momen kali dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk bercengkrama perihal kesibukan masing-masing, ada yang membahas bisnis, penelitian yang belum kunjung usai, foto-foto bareng dengan berbagai gaya narsis anak muda, bahkan yang membahas pasangan hiduppun ada-maaf saya tidak sebutkan namanya, he.
Kalau kita melihat statistik anggota KOPMA, kadang perasaan ragu muncul. Anggota dan alumni KOPMA banyak, namun yang datang tidak sesuai dengan keinginan pengurus. Apakah mereka yang belum bisa hadir dikarenakan rumahnya jauh dan kesibukan masing-masing? Atau sengaja tidak datang karena malas? Saya punya jawaban atas semuanya itu.
Alasan pertama, mereka tidak sengaja belum bisa hadir karena rumahnya jauh dari kampus, kesibukannya juga penting dan wajib tidak bisa ditinggalkan, misalkan di tempat kerjanya tenaga mereka dibutuhkan dan ketika ditinggalkan berdampak tidak baik bagi perusahaannya. Alasan kedua karena malas, malas berarti kepedulian terhadap KOPMA berkurang, mungkin tidak ada lagi, dan ketika dimintai penjelasan karena ketidakhadirannya bermacam alasan muncul. “Maaf belum bisa hadir, saya sudah pulang kampung, salam buat yang lain”, atau alasan seperti ini, “maafyah belum bisa hadir, soalnya pemberitahuannya mendadak, jadi belum bisa ikut, salam buat yang lain saja yah, sukses terus”.
Kita bisa menilai atas kejadian di atas, mana saja seseorang yang peduli dan tidak dengan KOPMA, acara ini bukan hanya sekedar pertemuan sepintas, namun bagi saya penuh banyak hikmah, kita bisa berbagi info seputar koperasi atau jaringan kerja.
Untuk mereka yang belum bisa hadir, semoga sukses selalu dalam hidup dan karir, saya tidak peduli dengan alasan anda sekalian tidak datang, saya yakin di hati kecil anda masih tersisa dan ada kecintaan pada KOPMA, serta terakhir sebelum tulisan ini usai, anda sekalian yang tidak hadir sedikit beruntung, karena ketika anda hadir nasib kalian sama dengan senior-senior KOPMA yang ditodong oleh resepsionis berisi sebuah amplop kecil berwarna putih dan mereka berucap, “sekalian diisi amplopnya ka, itu untuk sumbangan buat anak yatim-piatu pada acara baksos KOPMA nanti”. he
0 comments:
Post a Comment